Aqidahmu Wahai Seorang Muslim: Perbedaan antara revisi

Dari Wiki SMP Negeri 3 Batam
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 1: Baris 1:
Kitab Aqidahmu Wahai Seorang Muslim adalah karya: Syeikh Abdurrahman bin Musa Alu Nashr '''(Ulama Syam – Jordania)'''
Kitab Aqidahmu Wahai Seorang Muslim adalah karya Syeikh Abdurrahman bin Musa Alu Nashr, Ulama Syam – Jordania.


'''Ustadz Dennis Manuputty, Lc.'''
Dibawakan oleh: Ustadz Dennis Manuputty, Lc.


Pengetahuan dan keyakinan terhadap 3 pertanyaan di dalam kubur,
Pengetahuan dan keyakinan terhadap 3 pertanyaan di dalam kubur,

Revisi terkini sejak 20 Oktober 2024 02.23

Kitab Aqidahmu Wahai Seorang Muslim adalah karya Syeikh Abdurrahman bin Musa Alu Nashr, Ulama Syam – Jordania.

Dibawakan oleh: Ustadz Dennis Manuputty, Lc.

Pengetahuan dan keyakinan terhadap 3 pertanyaan di dalam kubur,

  1. Siapa tuhanmu?
  2. Siapa nabimu?
  3. Apa agamamu?

Siapa Rabmu?

Apabila ditanyakan kepadamu, siapa Rabmu?

Maka jawablah, rabku adalah Allah subhanahu wa ta’ala dan dan Allahlah rab segala sesuatu, maka aku tidak akan menyembah salah satupun selain dariNya.

Dalilnya

Qur’an Surat Al An-‘Am:163,

“Katakanlah apakah aku mencari tuhan selain Allah, padahal Dia, Allah subhanahu wa ta’ala, tuhan dari segala sesuatu”.

Qur’an Surat Al Baqarah: 21,

“Hai manusia, sembahlah tuhanmu, Allah subhanahu wa ta’ala, yang menciptakanmu dan menciptakan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”.

Apa agamamu?

Bila ditanya, apa agamamu?

Maka jawablah, agamaku adalah Islam dan Islam adalah agama yang benar, karena Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan menerima agama selainnya.

Dalilnya

Qur’an Surat Ali Imran: 19,

“Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam”.

Qur’an Surat Ali Imran: 85,

“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima agama itu daripadanya, dan dia di akhirat, termasuk orang-orang yang rugi”.

Siapa nabimu?

Apabila ditanyakan kepadamu, siapa nabimu?

Maka katakanlah, nabiku adalah Muhammad shalallahu ‘alayhi wa sallam dan sekaligus rasulullah, utusan Allah aza wajalla.

Dalilnya

Qur’an Surat Al-Ahzab: 40,

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah rasulullah shalallahu ‘alayhi wa sallam dan penutup nabi-nabi”.

Untuk apa Allah menciptakanmu?

Apabila ditanya, untuk apa Allah menciptakanmu?

Maka jawablah, Allah subhanahu wa ta’ala menciptakanku supaya aku hanya beribadah kepadaNya saja, dan tidak menyekutukanNya.

Dalilnya

Qur’an Surat Az-Zariyat: 56,

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka mengabdi kepadaku”.

Telah berkata sahabat yang mulia, ibnu Abbas radhiallah ‘anhumma, bahwa tafsir kalimat “li ya’budun”, supaya mereka menyembahKu, memiliki makna “li yuwahidun”, supaya mereka mentauhidkanKu, supaya mereka mengesakanKu.

Dan berkata juga, ibnu Abbas radhiallah ‘anhumma, setiap kalimat atau lafaz yang ada di dalam al Qur’an bertuliskan al ibadah, ya’budun, ya’budunani, maka maknanya adalah attauhid, di dalam ayat apapun dan surat apapun. Hal ini sebagaimana juga disebutkan oleh As Sam’ani dan Al Baghawi di dalam tafsir keduanya.

Apa makna kalimat tauhid, لا إله إلاّ الله,?

Apabila ditanyakan kepadamu, apa makna kalimat tauhid, لا إله إلاّ الله, dan apa kedua rukunnya yang wajib diyakini setiap muslim, maka katakan, makna kalimat tauhid adalah la makbuda bi haqqin ilallah. Tidak ada sesembahan apapun yang berhak disembah kecuali hanya Allah saja.

Adapun kedua rukunnya adalah,

  • an nafyu, wal
  • itsbatu

An Nafyu

An Nafyu adalah meniadakan hak-hak ketuhanan, hak untuk disembah, hak untuk diesakan, dari sesembahan-sesembahan selain Allah subhanahu wa ta'ala.

Al Itsbat

Al Itsbat adalah menetapkan hak untuk disembah dan hak untuk diesakan hanya untuk Allah subhanahu wa ta'ala saja.

Sehingga konsekuensi dari ucapan kalimat tauhid seorang mulsim adalah mengesakan Allah aza wajal dan mentauhidkan Alllah aza wajal di dalam seluruh ibadah dan segala macam bentuknya.

Dalilnya, firman Allah subhanahu wa ta'ala

Qur'an Surat Al Haj: 62

"Demikianlah kebesaran Allah, karena Allah, Dialah tuhan yang haq dan apa saja yang ia seru selain Dia, selain Allah subhanahu wa ta'ala, itulah yang sesembahan-sesembahan yang bathil.

Apa makna kalimat syahadat, مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ ?

Apabila ditanyakan kepadamu, apa makna kalimat syahadat, مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ Muhammad adalah utusan Allah, dan apa konsekuensinya?

Maka katakan, nabi Muhammad shalallahu 'alayhi wa sallam, adalah manusia yang diturunkan kepadanya wahyu dari Allah aza wajal, serta beliau shalallahu 'alayhi wa sallam diutus kepada seluruh manusia.

Dalinya,

Qur'an Surat Saba': 28

"Tidaklah kami mengutus engkau, nabi Muhammad shalallahu 'alayhi wa sallam, kecuali kepada seluruh manusia".

Adapun konsekuensi ucapan syahadat مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ adalah,

  1. mentaati setiap perintahnya shalallahu 'alayhi wa sallam
  2. membenarkan segala sesuatu yang telah dikabarkannya shalallahu 'alayhi wa sallam
  3. menjauhi setiap larangannya shalallahu 'alayhi wa sallam
  4. tidak beribdah kepada Allah aza wajal kecuali sesuai yang telah disyariatkan oleh rasulullah shalallahu 'alayhi wa sallam. Sesuai yang dicontohkan oleh rasulullah shalallahu 'alayhi wa sallam.

Dalilnya

Qur'an Surat Ali Imran: 32

"Katakanlah, taatilah Allah dan Rasulnya jika kamu berpaling maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".